Rabu, 04 November 2009

Replikasi Virus


Virus ialah zarah kecil yang boleh berjangkit selain organisma biologi. Virus ialah parasit intrasel obligat, yang bermaksud mereka boleh membiak dengan cara menawan sel sel lain kerana mereka tidak berupaya untuk membiak sendiri. Istilah virus biasanya merujuk kepada zarah zarah yang menjangkiti eukariot (organisma multisel dan organisma unisel) manakala istilah faj digunakan untuk zarah zarah yang menyerang prokariot (bakteria dan organisma seperti bakteria). Selalunya zarah zarah ini membawa asid nukliek (DNA atau RNA) yang dilindungi dengan lapisan pelindung daripada protein atau protein-lipid. Dalam sains komputer, istilah virus juga digunakan bagi mewakili aturcara yang menjangkiti aturcara lain.

Replikasi Virus

Seperti halnya makhluk hidup virus juga melakukan reproduksi. Reproduksi virus disebut dengan replikasi terjadi dengan cara menggandakan materi genetik inang. Ketika melakukan replikasi virus mengambil alih metabolisme inangnya dan digunakan untuk membentuk materi genetic virus, virus memanfaatkan enzim, ribosom dan nutrient sel inang untuk menduplikat materi genetic dan protein kapsid. Kemudian terbentuk sejumlah besar virion – virion salinan dan meninggalkan sel inang untuk menginfeksi inang – inang yang lain.


A. Replikasi Virus pada Bakteri
Replikasi virus pada bakteri tampak nyata pada Bakteriofage (virus T). Bakteriofage atau disebut juga fage merupakan sejenis virus yang biasa hidup dalam tubuh Escherichia coli.

Replikasi fage terjadi melalui dua tipe yaitu :
1. Siklus Litik
Pada siklus ini replikasi fage terjadi dengan cara memecah sel inang. Replikasi terjadi dalam lima tahapan yaitu tahap pelekatan, penetrasi, sintesis, pematangan dan pelepasan.

Tahap replikasi fage :
Tahap pelekatan (adsorpsi)
Pada tahap ini fage menempel pada reseptor atau bagian tertentu dari permukaan E.coli.

Tahap penetrasi
Fage melepas enzim untuk melubangi dinding sel bakteri. Selanjutnya fage menginjeksikan ADN bakteri.

Tahap sintesis
Tahap dimana genom fage secara penuh mengendalikan sel dengan cara mengambil alih system metabolisme dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai komponen fage. Fage membuat duplikat genomnya (replikasi ADN) dan salinan protein kapsid.

Tahap pematangan
Pada tahap ini terjadi akumulasi antara ADN fage dan kapsid dan menghasilkan ratusan partikel virus (virion). Fage juga memproduksi enzim yang dapat digunakan untuk merusak dinding sel bakteri.

Tahap pelepasan
Pada tahap ini dinding sel inang rusak sehingga sel inang pecah (lisis). Kemudian partikel – partikel fage lepas dan sel inangnya mati.

2. Siklus Lisogenik
Pada siklus ini, replikasi fage tidak langsung menghasilkan virus baru. Fage mengalami kondisi tidak aktif dalam melakukan replikasi (masa laten). Selama siklus lisogenik sel inang tidak mengalami lisis (mati).
Seperti halnya pada siklus litik, pada siklus ini juga terjadi melalui beberapa tahap yang beberapa diantaranya sama dengan siklus litik yaitu tahap pelekatan (adsorpsi),penetrasi, sintesis, pematangan dan pelepasan. Pada siklus lisogenik ini terdapat tahap tersendiri yang disebut tahap penggabungan.

Tahap penggabungan adalah tahapan dimana terjadi penggabungan (penyisipan) ADN virus yang menyisip pada ADN bakteri, tanpa harus merusak ADN inang. ADN virus yang disipkan merupakan ADN profage (ADN tidak aktif).

Pada saat bakteri melakukan proses reproduksi dengan membelah diri, ADN bakteri akan membentuk salinan dengan cari replikasi. Ketika proses ini terjadi bakteri membentuk ADN nya sendiri dan salinan profage. Hal ini menyebabkan setiap hasil dari reproduksi bakteri ini akan mengandung ADN bakteri dan ADN virus. Semua sel anakan disebut sel lisogenik.

B. Replikasi Virus pada Hewan
Pada hewan virus membawa materi genetiknya bersam kapsid masuk ke dalam sel inang. Selanjutnya kapsid terbuka sehingga genom virus ikut mengalami proses biosintesis untuk menghasilkan virus – virus baru. Virus yang terbentuk keluar dari inang dengan cara pembentukan tunas (budding).

Tahapan replikasi virus pada hewan :
Tahap pelekatan
Virus menempel pada reseptor dari membrane sel.

Tahap penetrasi
Virus masuk kedalam sel inang (endositosis). Di dalam sel inang materi genetic virus dilepas ke dalam sitoplasma.

Tahap transkripsi asam nukleat
Pada tahap ini materi genetic virus digunakan untuk membentuk messenger ARN (mARN atau ARN duta atau ARNd).

Tahap translasi ARNd virus
Pada tahap ini terjadi penerjemahan ARNd. Ribosom, asam amino dan energi dari sel yang terbentuk akan dibawa untuk pembentukan partikel virus baru.

Tahap replikasi
Terjadi replikasi asam nukleat atau pembentukan duplikat asam nukleat.

Tahap pematangan
Terjadi proses pembentukan virus baru di dalam nucleus atau sitoplasma tergantung tipe virus. Pada proses ini bisa dihasilkan 200 sampai 300 partikel virus baru.

Tahap pelepasan
Virus dilepaskan keluar dari sel inang . Terjadi pula pembentukan tunas (budding) pada membrane sel inang.